Selasa, 31 Agustus 2010. Di siang yang teriknya membuat tenggorokanku terasa haus dahaga, tak tahan menanti datangnya adzan maghrib segera. Konon katanya, di hitungan hari akhir di bulan ramadhan ini adalah hari-hari yang berat & penuh cobaan. ( katanya sih begituu.... heehee.. )
Siang ini pula aku agak kaget, handphoneku berdering. tertera nama seseorang yang agak membuatku ilfeal ( mau apa lg ini ??). Yaa... itulah atasanku, mami ****. "hallo... bisa ke ruang pimpinan segera ?? sekarang yaa... !! " dalam benakku, aku sudah berpikir yg tidak2. udah panass, malas2an pula. "ya Bu... saya segera ke ruang pimpinan segera " jawabku lirih.
Sesampainya di ruang pimpinan, whatss...!! disitu sudah lengkap. ada Pimpinan beserta para pembantunay. ternyata mereka sedang melakukan rekruitment karyawan baru, dan mencoba menghadirkan aku untuk menanyakan komitmenku untuk masih bersedia bergabung disini.
hmmmm..... ternyata begitu. ( tp tidak sewajarnya sebuah lembaga besar, memanggil seseorang yg berkaitan dgn etika kerja, cukup lewat telpon dan mendadak ). ehh.. ternyata ada yg membuatku lebih kaget lagi di siang bolong, seorang kawan lama yang sudah kuanggap saudaraku sendiri ( kebetulan ikut rekruitment jg ) dengan lantang mengatakan, bahwa dia mengundurkan diri dari sesi itu. sungguh membuatku kaget, mengingat sekarang cari kerja itu kan susah.
yahhh.. apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. ternyata permasalahan2 yang lalu masih mengganjal dihatinya. Kalaupun aku bisa berkata seperti itu, pasti aku juga akan mengatakan hal yang serupa. terlalu banyak luka, derita, fitnah dan masih banyak lagi gunjingan di belakang kita yang terkadang membuatku geram. ( ingattt.... ini bulan puasa, jd bersabar yaa.. Allah yang akan membalasnya)
Kini giliran aku yang ditanya, dan aku mulai menjawabnya dengan bijak. ( ciehhh ... )
ya jelas saya masih kontrak, karena saya masih punya komitmen. Orang komitment itu tidak lepas dari tanggung jawab. Jika kita merasa belum mampu, tentunya kita harus menyesuaikan dengan kapasitas kita. Kalau kita belum mampu jangan pernah meminta lebih, itu namanya serakah !!
Ada nilai-nilai penting yang dapat saya ambil hikmah dari peristiwa diatas.
1. terkadang orang yang berlaku manis didepan kita, belum tentu berlaku serupa dihadapan orang lain saat memvonis kita.
2. Kesabaran adalah point penting, jika kita rasa tak sanggup lagi menahannya. jangan dipaksakan, mengalah itu lebih baik.
3. Untuk orang yang berlaku manis didepan kita, jangan sampai kita sepenuhnya percaya akan tipu muslihatnya. sesungguhnya Allah telah menggolongkannya kepada orang yg munafik.
4. Ikhlas.... ikhlas dan ikhlas. kelak Allah yang akan membalasnya.
5. Banyak-banyak berdoa, karena dalam do'a sesungguhnya ada pesan yang akan dikabulkan Allah SWT.
semoga kejadian yang kualami hari ini, perlu dijadikan sebuah pelajaran. betapa pentingnya sebuah kekeluargaan perlu kita jalin dalam sebuah kelembagaan. bukan untuk mengedepankan ego masing-masing, bukan pula dalam rangka memaksakan kepentingan masing-masing pihak.
ehhh iya, sebentar lagi Lebaran.......
semoga kita masih dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan yaa.. aminn.
0 komentar:
Post a Comment